RakyatBersuara.co.id Jakarta – Reshuffle kabinet Merah Putih yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto pada tahap kedua telah dilakukan pada Rabu (17/9).
Terhadap pejabat yang baru saja dilantik tersebut, ada yang mendapat apresiasi dari publik, namun ada juga yang mendapat sorotan tajam. Terhadap pejabat yang menjadi sorotan, publik mempertanyakan alasan sehingga Presiden Prabowo memilih tokoh tersebut di jajaran kabinetnya.
Salah satu yang mendapat sorotan adalah Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Muhammad Qodari. Salah satu alasan Qodari menjadi sorotan publik karena dia dinilai masih merupakan loyalis mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Salah satu sorotan datang dari kritikus politik, Faizal Assegaf. Dia bahkan menuding Qodari telah berkontribusi besar menipu publik dengan proyek survei yang mereka lakukan selama ini.
“Qodari berkontribusi besar menipu publik dengan aneka proyek survei abal-abal, kini dipungut jadi KSP. Jelas sangat mengerikan,” kata Faizal Assegaf dilansir dari akun media sosialnya.
Karena alasan itu, Faizal Assegaf menilai sangat wajar jika kemudian banyak masyarakat yang memberikan reaksi negatif atas penunjukan Qodari sebagai KSP oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Wajar publik menyemburkan reaksi negatif. Muncul kekhawatiran, intrik dedengkot Geng Solo menjebak Presiden Prabowo. Ujungnya: Dinepalkan,” tandas Faizal Assegaf.
Unggahan Faizal Assegaf di media sosialnya itu lantas mendapat beragam tanggapan dari Warganet. Mereka umumnya mempersoalkan pilihan Prabowo Subianto pada jabaran tersebut.
DattsirST @Almudattsir bahkan menyinggung bagaimana Qodari menjadi sosok yang intens mempromosikan penambahan masa jabatan presiden saat Jokowi berkuasa.
“Bagaimana Dia Promosikan JkW III priode. Lalu minta 2 tahun Penembahan, Manusia Seperti itu koq masih Dipakai. Apa Pak Prabowo lupa sejarah. Mulai pilpres 2014 para surveyor2 itu KOOR me downgreat Prabowo Hingga pilpres 2019 . NarasinJa Caracter Assination,” komentarnya.
Mantan Sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu ikut berkomentar atas beragam reaksi negatif masyarakat terhadap penunjukan M Qodari sebagai KSP. Dia bahkan mengungkap ada banyak pihak yang mempertanyakan penunjukan Qodari sebagai KSP.
“Banyak yang bertanya apa manfaat M. Qodari jadi kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) – justru yang saya pertanyakan, apa manfaat KSP bagi Presiden dan Negara yang sekarang dipimpin oleh Qodari?,” tandas Said Didu.
Said Didu lantas berpendapat bahwa keberadaan Qodari pada jabaran tersebut tidak memberikan manfaat bagi Presiden Prabowo maupun negara. “Menurut saya tdk ada manfaatnya – hanya habiskan uang rakyat,” tambahnya.
Komentar