RakyatBersuara.co.id, Jakarta – Politisi Ferdinand Hutahean menilai Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memiliki pemikiran yang terlalu liberal untuk diterapkan di Indonesia yang cenderung menganut sistem sosialis.
“Tabrak sana, tabrak sini. Pemikirannya terlalu liberal untuk bangsa yang lebih sosialis,” kata Ferdinand dalam unggahannya di X, Sabtu (20/9/2025).
Ferdinand bahkan memprediksi akan terjadi guncangan ekonomi besar dalam waktu dekat.
“Prediksi saya, di bawah Purbaya paling lama enam bulan ke depan akan ada keguncangan ekonomi skala besar,” ujarnya.
Pernyataan tersebut disampaikan Ferdinand menanggapi kebijakan pemerintah yang berencana menekan subsidi listrik tanpa membebani masyarakat dengan kenaikan tarif.
Sebelumnya, dikutip dari Antara, Purbaya menjelaskan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat malam (19/9/2025), bahwa pemerintah tengah mengkaji pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) serta energi baru dan terbarukan (EBT) lain yang lebih efisien.
“Waktu di Hambalang kemarin, ada diskusi tentang program pengurangan subsidi listrik dengan penggunaan PLTS Surya. Tapi harganya masih agak tinggi. Sekarang sedang dicari teknologi baru supaya harga produksinya mendekati harga murah sekarang, sehingga subsidi bisa mengecil atau hilang,” kata Purbaya usai rapat dengan Presiden.
Ia menekankan, pengurangan subsidi listrik tidak boleh berujung pada kenaikan tarif listrik masyarakat.
“Kalau subsidi berkurang, bukan berarti harga dinaikkan, tapi dicari sumber listrik yang biayanya murah,” jelasnya sambil menepis anggapan bahwa pemerintah sengaja memancing isu kenaikan tarif.
Meski begitu, Purbaya mengakui proses tersebut tidak bisa dilakukan secara instan. Pemerintah harus menghitung kebutuhan investasi awal untuk memastikan teknologi PLTS, termasuk produksi baterai dan panel surya dalam negeri, benar-benar efisien.
“Maunya subsidi itu hilang semua, tapi nggak segampang itu. Saya sudah lihat desain PLTS yang menjanjikan, tapi hitungannya belum selesai. Masih harus dikerjakan lagi,” pungkasnya.
Komentar